Garis Imajiner Yogyakarta (Imaginary Axis of Yogyakarta)
“Keselarasan dan keseimbangan hidup umat manusia, sebuah warisan budaya yang tiada duanya. “
Sobat Titenan, SUmbu Filosofi Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada September 2023. Wahh, menarik banget, pasti ada makna sendiri dalam Sumbu Filosofi tersebut. Penasaran? Yukk simak lebih lanjut.Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan konsep tata ryang yang dibuat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Konsep tata ruang yang dibentuk berdasrakan konsepsi Jawa dengan struktur jalan lurus yang membentang dari Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara. Dari gambar desain yang ada dari kiri ke kanan, adalah Pantai Selatan, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta (Tugu Pal Putih). dan Gunung Merapi. Konsep tata ruang ini melambangkan keselarasan dan keseimangan hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam, termasuk lima unsur pembentuknya, yaitu dahana (api) dari Gunung Merapi, bantala (tanah) dari bumi Ngayogyakarta, dan tirta (air) dari Laut Selatan, maruta (angin), serta ether (akasa).Filosofi Panggung Krapyak ke utara menggambarkan perjalanan manusia dari kelahiran, beranjak dewas, menikah, sampai melahirkan anak (Sangkaning Dumadi). Alun-alun Selatan menggambarkan manusia yang telah dewasa dan meminang gadis. Sebaliknya Tugu Pal Putih, Tugu Pal Putih ke selatan melambangkan perjalanan manusia menghadap Sang Khalik (Paraning Dumadi). Tugu Pal Putih ini melambangkan bersatunya cipta, rasa dan karsa yang dilandasi kesucian hati (warna putih) melalui Margatama (jalan menuju keutamaan) ke arah selatan melalui Malioboro (memakai obor/pedoman ilmu yang diajarkan para wali), terus ke selatan melalui Margamulya, kemudian melalui Pangurakan (mengusir nafsu yang negatif).
Add comment